Ada 2 kelompok factor penyebab terjadinya kurang gizi pada balita yakni 1) Faktor-faktor yang berhubungan dengan ketersediaan pangan, dan 2) factor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pola asuh balita. Salah satu faktor yang berkaitan dengan pola asuh adalah cara pemberian makan pada balita. Dalam kondisi kemiskinan seperti di NTT, factor ini sangat penting untuk diperhatikan agar makanan yang tersedia dalam jumlah sangat terbatas/kurang, dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk pemenuhan kebutuhan gizi balita. Makanan yang paling baik kualitasnya untuk bayi adalah Air Susu Ibu. Selain berkualitas juga tidak memerlukan biaya untuk perolehannya, lebih hygienis sehingga menghindarkan bayi dari resiko penyakit akibat makanan. Oleh karena itu salah satu prioritas dalam kebijakan program gizi adalah peningkatan pemberian ASI.
Untuk mencapai sasaran dalam upaya peningkatan pemberian ASI diperlukan tenaga kesehatan yang mampu memberikan motivasi kepada ibu, keluarga dan masyarakat agar semua ibu setelah melahirkan memberikan ASI sesegera mungkin kepada bayinya, yakni melalui pelatihan Modul Insiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Eksklusif 6 bulan.
Untuk Itu Dinas Kesehatan Kota Kupang melaksanakan kegiatan Pelatihan Modul Insiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Eksklusif 6 bulan, yang dilaksanakan pada tanggal 27-29 Maret 2012, untuk menggalang dukungan masyarakat dan memotivasi langsung kepada sasaran ibu hamil dan keluarganya agar menyusui bayinya secara eksklusif 6 bulan dan memberikan makanan pendamping sejak usia 6 bulan hingga 1 tahun serta melanjutkan pemberian ASI bagi bayi diatas 6 Bulan.
Pembukaan Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Bidang Kesga Dinas Kesehatan Kota Kupang dengan harapan peserta setelah mengikuti pelatihan ini dapat menerapkan di lapangan dan memberi dampak pada peningkatan cakupan ASI Eksklusif di puskesmas masing-masing,
Tujuan program promosi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Eksklusif adalah jumlah keluarga (ibu dan bayi) yang berminat melaksanakan imd dan pemberian asi eksklusif. Peran nakes :
1. Konselor
2. Motivator
3. Menolong/membantu yang menjadi hambatan dalam pemberian asi
4. Membentu proses imd dan membimbing ibu saat menyusui
5. Sebagai pengevaluasi jumlah keluarga yang telah melaksanakan IMD dan ASI Eksklusif
6. Mempersiapkan ibu untuk menyusui sejak masa kehamilan (kesehatan dan gizi)
7. Memotivasi ibu dan keluarga untuk bersalin di fasilitas kesehatan agar dapat melaksanakan IMD
Pada Kegiatan simulasi yaitu metode diskusi kelompok, modul yang dibahas adalah membaca kartu menuju Sehat dan disampaikan oleh fasilitator Ngurah Suarnawa. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. Fasilitator menjelaskan mengenai cara pencacatan berat badan bayi dan cara membaca arti garis pertumbuhannya. Kemudian fasilitator membagikan KMS pada masing-masing kelompok untuk mengidentifikasi kenaikan berat badan bayi pada soal kasus yang dibacakan oleh fasilitator. Selanjutnya peserta membandingkan kenaikkan berat badan pada usia awal dengan usia mendekati 1 tahun, menyimpulkan arti dari perbedaan kenaikan berat badan. Terakhir fasilitator menjelaskan pertambahan berat badan minimal untuk setiap bulan dengan mengacu pada KBM pada KMS baru.
Dalam Pelatihan ini dibahas 16 Modul Simulasi dan Pelatihan yang semuanya dilaksanakan dan diikuti oleh tenaga Pengelola Gizi yang ada pada 10 Puskesmas yang ada di Kota Kupang. Selanjutnya Menurut Nugroho DPC AIPMNH Kota Kupang mengharapkan setelah pelatihan ini konselor dapat melaksanakan kegiatan ini di masyarakat sehingga masyarakat mendapatkan informasi tentang IMD dan ASI Eksklusif 6 bulan dengan jelas dan dapat dipahami oleh masyarakat.